
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden China Xi Jinping kembali mengeluarkan pernyataan keras yang ditujukan langsung kepada Amerika Serikat (AS) dan sekutu Baratnya. Ini terjadi karena Washington membatasi akses ke perdagangan semikonduktor dengan Beijing atas dasar keamanan nasional.
Sebelumnya, di forum Kongres Rakyat Nasional (NPC), Xi mengatakan AS secara terbuka melakukan penahanan, pengepungan, dan represi komprehensif terhadap China.
Sementara itu, pada Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC) yang berlangsung bersamaan dengan Kongres Rakyat Nasional (NPC), Xi menyerukan agar Tiongkok lebih mandiri sehingga dapat mengembangkan kemampuannya tanpa harus bergantung pada dunia internasional. masyarakat.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“China harus berani melawan karena negaranya sedang menghadapi perubahan besar dan kompleks dalam lanskap domestik dan internasional,” kata pria berusia 69 tahun itu, dikutip AFP, Selasa (7/3/2023).
Awal pekan ini, Xi berjanji untuk meningkatkan kapasitas China dan mengatakan negara itu harus bisa mengurus dirinya sendiri. Ini terutama ditujukan pada dua sektor yaitu makanan dan manufaktur.
“Saya selalu mengatakan ada dua area penting bagi China: satu untuk melindungi rice bowl kami, dan yang lainnya untuk membangun sektor manufaktur yang kuat,” katanya.
“Sebagai negara besar dengan 1,4 miliar orang, kami harus mengandalkan diri sendiri… Kami tidak dapat mengandalkan pasar internasional untuk menyelamatkan kami.”
Pernyataan Xi tersebut menegaskan kembali pernyataan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) China Qin Gang yang secara terbuka mengklaim bahwa AS berniat untuk mengalahkan China. Alih-alih konflik militer, Qin menyebut konflik yang dikembangkan negeri Paman Sam itu adalah zero-sum game, yang berarti satu pihak menang dan pihak lain mati.
“Jika AS tidak mengerem tetapi terus berakselerasi dengan cara yang salah, tidak ada pagar yang dapat mencegah tergelincirnya rel, dan pasti akan ada konflik dan konfrontasi,” katanya dalam pernyataan pers di luar NPC.
Qin menambahkan dengan mempertahankan persahabatan erat antara China dan Rusia, sebuah hubungan yang diawasi ketat oleh Barat mengingat perang di Ukraina. Dia mengatakan hubungan itu “menjadi contoh bagi hubungan luar negeri global”.
“Dengan China dan Rusia bekerja sama, dunia akan memiliki kekuatan pendorong,” katanya. “Semakin tidak stabil dunia, semakin penting bagi China dan Rusia untuk terus memajukan hubungan mereka.”
“Ada hubungan erat antara kepemimpinan kedua negara, dengan hubungan kepala negara yang melabuhkan hubungan. Kemitraan strategis pasti akan semakin kuat,” tambahnya.
Hubungan China-AS telah memburuk tajam dalam beberapa tahun terakhir, dan upaya untuk memperbaikinya tergelincir awal tahun ini ketika AS menembak jatuh apa yang dikatakannya sebagai balon mata-mata China yang terbang di wilayah udara AS. China mengklaim balon itu adalah alat penelitian dan AS bereaksi berlebihan.
Selain itu, Washington berulang kali menuduh Beijing sebagai dalang penyebaran wabah Covid-19 yang telah melumpuhkan aktivitas dunia selama 3 tahun terakhir. Tudingan ini juga dibantah China yang mengatakan hanya akan mempercayai hasil ilmiah yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO).
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Sebagai Presiden 3 Periode, Xi Jinping Peringatkan US Cs
(Luc/Luc)