
Jakarta –
Para ilmuwan menggunakan gelombang suara untuk memperkirakan komposisi mantel atas Bumi dan menemukan bukti bahwa sekitar empat miliar ton berlian mungkin terkubur di suatu tempat lebih dari 100 mil (100 km) di bawah tempat kita berdiri.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan data aktivitas seismik puluhan tahun dan dilaporkan dalam jurnal Geochemistry, Geophysics, Geosystems tahun 2018.
Seismograf merekam gelombang semua gerakan di dalam Bumi, seperti gempa bumi. Ini adalah gelombang mekanik yang bergerak dengan kecepatan tertentu tergantung pada material yang dilaluinya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Berdasarkan data tersebut, para peneliti mencoba merekonstruksi kondisi interior Bumi, dan di sanalah mereka menemukan sesuatu yang menarik.
Mereka menemukan area tertentu di mana gelombang seismik cenderung meningkat tanpa alasan yang diketahui. Wilayah ini disebut ‘akar kratonik’ dan merupakan bagian tertua dan paling tak tergoyahkan dari lempeng tektonik benua. Mereka terkadang terlihat sebagai pegunungan terbalik yang membentang sedalam 320 kilometer.
Untuk menginterpretasikan data seismik, tim mulai bermain dengan kemungkinan komposisi dari akar-akar ini. Mereka menyimpulkan bahwa jika struktur tersebut mengandung antara 1-2% intan, maka kecepatan gelombang seismik yang terdeteksi adalah wajar.
Ini mungkin tidak terlihat banyak dalam hal jumlah material di kerak dan mantel, tetapi ini 1.000 kali lebih banyak berlian daripada yang diperkirakan.
“Ini menunjukkan bahwa intan mungkin bukan mineral eksotis ini, tetapi dalam skala geologis, ini cukup umum,” kata Dr. Ulrich Faul, penulis senior Institut Teknologi Massachusetts dalam pernyataan tahun 2018.
“Kami tidak mendapatkannya, tapi masih ada lebih banyak berlian di luar sana dari yang kami kira,” kata Dr. Foul seperti dikutip dari IFL Science, Sabtu (20/5/2023).
“Ini adalah bukti tidak langsung, tetapi kami telah mengumpulkan semuanya,” tambah Faul. “Kami melewati semua kemungkinan yang berbeda, dari setiap sudut, dan ini satu-satunya yang tersisa sebagai penjelasan yang masuk akal,” katanya.
Berlian terbentuk di bawah suhu yang sangat tinggi dan kondisi tekanan tinggi yang ditemukan di bawah kerak bumi. Alasan berlian langka adalah karena mereka hanya mendekati permukaan pada letusan tertentu yang mengukir pipa geologis yang terbuat dari batu yang disebut kimberlite. Oleh karena itu, keberadaan intan dengan konsentrasi besar jauh di bawah kerak bumi bukanlah hipotesis yang terlalu aneh.
Tonton Video “Camilla Mengenakan Mahkota Koh-i-Noor Tanpa Berlian di Penobatan”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)