
Jakarta –
Neanderthal adalah sebuah kelompok manusia purba yang punah puluhan ribu tahun yang lalu. Nah, para ilmuwan telah merekonstruksi wajah bocah laki-laki Nanderthal berusia 8 tahun, yang diduga meninggal 30.000 tahun lalu.
Fosilnya ditemukan pada tahun 1939 di sebuah gua di Uzbekistan. Ini adalah fosil Neanderthal pertama yang ditemukan di Asia, dan satu-satunya fosil Neanderthal Asia yang ada saat ini.
Terlihat dalam rekonstruksi 3 dimensi ini, wajahnya mirip dengan Homo Sapiens, namun tetap berbeda. Saluran hidung kecil, dengan lubang besar.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Seperti dikutip dari Daily Mail, fosil tengkorak ditemukan di celah sempit di dalam gua, bersama dengan tanduk binatang dan kerangka burung. Ini menunjukkan bahwa ia dimakamkan dalam upacara tertentu.
Para peneliti di Institut Max Planck Belanda menganalisis tengkorak anak laki-laki Neanderthal. Ia diperkirakan berusia 8 tahun dan cukup matang secara fisik.
Itu cocok dengan karakteristik manusia Neanderthaldengan ciri khas seperti wajah dan hidung yang besar, tengkorak yang panjang dan rendah, rahang bawah yang tidak berdagu, dan alis mata yang menonjol.
Tim mengunggah pemindaian tengkorak dan mengisi bagian yang hilang, merekonstruksinya dengan otot digital, kulit, dan fitur wajah anak laki-laki itu. Jadilah wajah bocah Neanderthal ini, untuk mengungkap seperti apa dia saat masih hidup.
Sebelumnya, sudah lama dipercaya Neanderthal itu hanya menetap di Eropa selama zaman es terakhir. Namun, sebuah studi oleh University of Washington menunjukkan bahwa mereka mungkin telah menyebar lebih jauh ke timur dan hidup dengan manusia modern di sana lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.
Tonton Video “Belajar Sejarah dari Pameran Desa Kuno”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)