
Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban akhirnya membuat mobilnya sendiri. Tidak mengherankan, mobil tersebut adalah supercar bernama Mada 9.
Meski hanya berupa prototipe, mobil tersebut dirancang oleh 30 teknisi dari perusahaan asal Kabul, Entop. Institut Kejuruan dan Teknis Afghanistan juga terlibat.
Mengutip surat kabar Hindustan Times, belum ada detail yang dirilis terkait Mada 9. Namun yang pasti mobil ini menggunakan mesin Toyota Corolla 2000.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dalam video yang dirilis oleh juru bicara Taliban, Mada 9 terlihat diparkir di jalan yang licin dan bersalju. Ditemani beberapa tentara Taliban, mobil sport itu juga sesekali terlihat melakukan gerakan patah-patah.
“Di bawah payung Kementerian Pendidikan Vokasi, Afghanistan telah memberikan kontribusi yang baik. Mada 9 adalah contoh sempurna,” tulis juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dikutip Kamis (19/1/2023).
Mohammad Riza Ahmadi, desainer Mada 9, mengatakan kepada Tolo News bahwa dia berharap mobil tersebut akan menjadi landmark bagi negara. “Mobil ini akan menjadi duta dan akan melaju melintasi Afghanistan serta menyampaikan nilai ilmu kepada masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Institut Kejuruan dan Teknik Afghanistan, Ghulam Haidar Shahama mengatakan, meski belum ada catatan yang menunjukkan seberapa cepat mobil ini bisa melaju, ia yakin mesinnya cukup bertenaga untuk memungkinkan pengemudi menambah kecepatan. “Tujuan utamanya untuk memasang mesin listrik di dalamnya,” tambahnya.
Ekonomi Afghanistan telah runtuh sejak Taliban mengambil alih negara itu pada Agustus 2021. Menurut Institut Perdamaian Amerika Serikat, ekonomi negara itu telah menyusut 20 hingga 30% dalam setahun di bawah kendali rezim kelompok Islam konservatif itu.
[Gambas:Instagram]
Lebih dari satu juta warga Afghanistan meninggalkan negara itu antara Oktober 2021 dan Januari 2022. Pada Januari 2022, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengeluarkan peringatan kepada negara itu tentang situasi mengerikan di Afghanistan.
“Enam bulan setelah pengambilalihan oleh Taliban, Afghanistan diikat oleh seutas benang. Bagi rakyat Afghanistan, kehidupan sehari-hari telah menjadi neraka yang membeku,” kata tokoh Portugis itu.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Bom Bunuh Diri Mengguncang Kedubes Rusia di Afghanistan
(sef/sef)