liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
March 21, 2023
Terungkap! Cara Rafael Alun Simpan Duit di Deposit Box Rp37 M

Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan, petugas pajak Rafael Alun Sambodo berhasil menghemat hingga Rp 500 miliar miliar rupiah. Mahfud menegaskan, terbukti hanya ditemukan uang Rp 37 miliar di dalam kotak deposit itu.

Mahfud mengungkapkan, sebagian tabungan Rafael Rp 500 miliar berada di dalam deposit box yang terbagi menjadi beberapa deposit box. Mahfud mengatakan uang Rp 37 miliar terbukti ada di dalam deposit box Rafael yang tidak termasuk deposit box yang sudah dibuka sebelumnya.

“Nah bagaimana kalau Rafael bilang Rp 56 (miliar) tidak masuk akal, tiba-tiba dihitung Rp 500 (miliar) hasil intelejen. Lalu di loker tidak ada yang punya uang Rp 37 (miliar). sudah membuka loker. Itu pencucian uang dalam ilmu pencucian uang,” kata Mahfud MD dalam jumpa pers, Sabtu (11/3/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Selain itu, Rafael terlihat mondar-mandir ke beberapa loket untuk menyimpan uangnya. Mahfud mengatakan, saat Rafael hendak membuatkan rekening untuk deposit box, dirinya langsung terdeteksi oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sehingga akunnya diblokir dan terlacak kemanapun dia menyimpan uangnya di deposit box.

“Oh, itu saja yang baru saya temukan, bagian dari Rp 37 miliar. Karena beberapa hari (Rafael) dia bolak-balik ke berbagai deposit box. Suatu pagi dia datang ke bank untuk membukanya (deposit box) dan kemudian diblokir oleh PPATK. Terus dicari dasar hukumnya, kalau deposit box sudah diblokir boleh atau tidak boleh dibongkar. Harus ada undang-undang yang tidak bisa semena-mena,” tegasnya.

Namun, Mahfud menegaskan, penyimpanan uang oleh Rafael itu di luar kewenangan menteri. Mahfud mengatakan PPATK akan menindaklanjuti hal tersebut.

“Itu bukti pencucian uang seperti itu. Menteri tidak tahu uang itu ada, di luar kendali menteri. Orang yang menyimpan ratusan miliar dolar di deposit box, menteri tidak tahu, dia akan tahu. Biar PPATK tahu,” kata Mahfud.

Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan temuan baru dari kasus Rafael Alun Trisambodo (RAT). Pada Jumat (11/3/2023) PPATK menemukan barang bukti baru berupa brankas senilai Rp 37 miliar.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan, brankas senilai Rp 37 miliar itu diduga diperoleh dari hasil korupsi. Ivan menjelaskan, uang Rp 37 miliar berada di dalam safe deposit box milik Rafael Alun, dalam denominasi dolar Singapura dan dolar AS. “Valuta asing (Rp 37 miliar), kita curigai itu (pendapatan suap),” ujar Ivan kepada CNBC Indonesia, Jumat (10/3/2023).

Ketika CNBC Indonesia menyebut sejumlah mata uang asing yang digunakan sebagai alat tukar rupiah, Ivan membenarkan denominasi tersebut berupa dolar Amerika Serikat dan dolar Singapura. Sebelumnya, PPATK menemukan transaksi senilai Rp 500 miliar dari 40 rekening berbeda terkait Rafael Alun. Ivan membenarkan penemuan uang tunai miliaran dolar Singapura dan dolar AS di luar jumlah itu. “Itu (penemuan) yang berbeda,” jelasnya.

Ivan mengatakan, sampai saat ini brankas tersebut masih menjadi kewenangan PPATK untuk dianalisis lebih lanjut. Namun, saat ditanya redaksi apakah dugaan korupsi yang dilakukan Rafael Alun terkait dengan penggelapan pajak, Ivan tak bisa menjelaskan lebih lanjut.

Kemudian, safety deposit box dan hasil analisis PPATK tersebut, kata Ivan, akan ditindaklanjuti dan diusut oleh tim penyidik, salah satunya tim dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Masih dalam kekuasaan kami. Dibekukan di bank. Penyidik ​​akan mendalami ini nanti,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Sri Mulyani Ungkap Laporan Harta Karun Karyawannya, Ini Aslinya..

(pgr/pgr)