Jakarta, CNBC Indonesia – Baru-baru ini kasus rekening nasabah BCA cabang Surabaya diguncang tukang becak. Pasalnya, uang yang dicuri mencapai Rp 345 juta.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja juga buka-bukaan soal pembobolan rumah tabungan nasabahnya.
Dia mengatakan, pihaknya siap memberikan bantuan hukum kepada para buruh yang tertipu dengan kejadian tersebut. “BCA selalu melindungi dan memberikan pendampingan hukum kepada pegawai yang telah menjalankan tugasnya secara profesional,” ujar Jahja, saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (20/1/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Selain itu, Jahja mengimbau pelanggan untuk berhati-hati dalam menyimpan data pribadinya. “Pelanggan harus lebih berhati-hati dalam menyimpan data keuangan, bukan kesalahan kasir,” ujarnya.
Peristiwa itu terjadi di kantor cabang BCA, Jalan Indrapura, Surabaya. Korban adalah nasabah bernama Muin Zachry, pelaku penyewa kos Mohammad Thoha dan melibatkan Setu tukang becak.
Aksi berawal dari Thoha mencuri KTP, buku tabungan, dan ATM Muin saat pergi ke masjid untuk shalat Jumat. Kemudian dia mencari seseorang yang memiliki kesamaan dengan korbannya dan akhirnya bertemu dengan Setu.
Setu belajar menyalin tanda tangan Muin. Selanjutnya pada Jumat (5/8/2022) ia menuju kantor Cabang Indrapura dan bertemu dengan kasir Maharani Istono Putri.
Dalam persidangan di Pengadilan Negeri Surabaya, Putri mengaku ditipu Setu karena mirip Muin. Ia juga membawa beberapa identitas dari buku tabungan dan KTP, serta hapalan nomor PIN.
Pelaku disebut memanfaatkan salat Jumat saat bank sepi dan banyak pegawai laki-laki yang sedang salat Jumat. Saat itu anjuran memakai masker masih berlaku.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
BCA Sebut Challenge Chip Supply untuk Kredit Mobil Listrik
(RCI/dhf)