liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
March 21, 2023
Sekte Sesat Korea Viral dan Dinilai Sensasional, Ini Kata Produsernya

Jakarta

serial dokumenter di Netflix,’Atas Nama Tuhan: Pengkhianatan Suci‘, langsung menjadi viral dan mendapat banyak penayangan. Namun di sisi lain, tak sedikit netizen yang memprotes aksinya yang terlalu ekstrim dan sensasional. Apa kata pabrikan?

Menurut produser serial Cho Sung-hyun, sensasionalisme yang digunakan dalam In The Name of God: A Holy Betrayal diperlukan untuk mengungkap kesalahan dan tindakan ilegal para pemimpin sekte di Korea Selatan.

dikutip detikINET dari Koreajoongandaily, seri yang dirilis pada 3 Maret mengidentifikasi empat pemimpin kultus di Korea dan memeriksa penyalahgunaan kekuasaan mereka yang menargetkan anggota kultus, termasuk pelecehan seksual, pemerkosaan, manipulasi, dan lainnya.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Serial dokumenter itu sangat viral di Korea sehingga Jaksa Agung Lee One-seok menyatakan pemberantasan kultus di Korea setelah kemarahan publik atas apa yang terungkap di Netflix. In The Name of God: A Holy Betrayal menduduki puncak tangga lagu domestik di Netflix dan sekarang tetap berada di lima besar di layanan streaming.

Namun, ada kritik terhadap tingkat provokasi dan sensasionalisme film dokumenter tersebut, seperti transkrip mentah yang berisi penggambaran kekerasan seksual dan video telanjang, yang dianggap lebih menimbulkan kerusakan sosial.

“Berhentilah menonton In the Name of God: A Holy Betrayal circa Ep 4 bc. Menurutku film dokumenter itu sangat cabul dalam cara menggambarkan dan menampilkan korban perempuan. Aku mengerti pentingnya menyoroti kejahatan JMS,” tulis salah satu netizen di Twitter.

Cho membantahnya. Saya harap ini menjadi perhatian kita,” ujarnya.

Menurutnya, persoalan utama adalah bagaimana mengatasi persoalan tersebut, bukan soal provokasi dan sensasionalisme untuk mengungkap fakta.

Menurut Cho, peristiwa yang digambarkan dalam serial tersebut telah diberitakan oleh banyak saluran berita dan dokumenter lain sebelumnya, namun tidak dapat menarik perhatian yang sama seperti serial Netflix kali ini.

“Saya pikir kita sebagai masyarakat perlu menangani masalah ini dengan hati-hati dan bertanya, ‘Apakah benar membiarkan mereka melakukan kejahatan keji atas nama agama?’ ‘Haruskah kebebasan beragama berada di atas hak asasi para korban?’ ” dia menambahkan.

Cho sendiri bahkan diancam oleh para pengikut fanatik sekte tersebut, sedemikian rupa sehingga dia harus menyewa petugas keamanan untuk menjaganya.

Tonton Video “Produser Mengatasi Rintangan Saat Syuting ‘Atas Nama Tuhan'”
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fyk)