
Jakarta –
Samsung dikabarkan akan diganti Google oleh Microsoft Bing sebagai mesin pencari utama di perangkat. Namun kabar terbaru mengatakan bahwa acara tersebut telah dibatalkan.
Menurut laporan Wall Street Journal, Samsung telah menghentikan tinjauan internal yang mengeksplorasi rencana untuk mengganti Google dengan Bing sebagai mesin pencari utama di perangkatnya.
Semua perangkat Samsung dilengkapi dengan aplikasi Internet Browser yang menggunakan Google sebagai mesin pencari default. Kesepakatan ini menghasilkan USD 3 miliar per tahun untuk Google.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut WSJ, Samsung awalnya berencana mengganti Google dengan Bing karena dianggap tidak akan mengubah status quo, karena sebagian besar pengguna Samsung tidak menggunakan browser bawaan dan lebih suka menggunakan Google Chrome.
Namun kini Samsung memikirkan kembali rencana tersebut karena khawatir dapat mempengaruhi hubungan bisnisnya dengan Google, dan persepsi pasar terhadap kebijakan tersebut, seperti dikutip dari The Verge, Senin (22/5/2023).
Belum diketahui alasan Samsung ingin beralih ke Bing. Raksasa teknologi asal Korea Selatan itu tampaknya terpengaruh oleh kebijakan Microsoft yang semakin menitikberatkan pada kecerdasan buatan (AI).
Karyawan Google juga sempat mendengar tentang rencana tersebut Samsung beralih ke Bing. Namun dalam beberapa bulan terakhir Google juga terus meningkatkan kemampuan AI-nya dengan menempatkan fitur AI di mesin pencarinya dan membuat Bard chatbot tersedia untuk semua orang.
Namun, itu tidak berarti Samsung akan tetap bersama Google selamanya. WSJ mengatakan Samsung tidak mengesampingkan penggunaan Bing sebagai mesin pencari utamanya di masa depan.
Tonton Video “Google Temukan 18 Kerentanan Keamanan Berbahaya di Samsung hingga Vivo”
[Gambas:Video 20detik]
(vmp/fai)