
Jakarta, CNBC Indonesia – Rusia meledakkan sebuah apartemen di Ukraina melalui serangan rudal, Rabu (22/3/2023) malam waktu setempat. Tak hanya itu, Rusia juga menginvasi beberapa kota menggunakan drone.
Seperti dilansir Reuters, tindakan Rusia itu diambil setelah Presiden Vladimir Putin pamit kepada “sahabatnya” yang berkunjung ke Moskow, Presiden China Xi Jinping.
Pejabat di kota Zaporizhzhia, Ukraina selatan, mengatakan dua bangunan tempat tinggal yang berdekatan hancur oleh serangan rudal kembar. Satu orang tewas dan 33 luka-luka akibat serangan itu.
Di Rzhyshciv, sebuah kota tepi sungai di selatan Kyiv, delapan orang tewas dan tujuh lainnya cedera setelah drone menyerang dua hostel dan sebuah perguruan tinggi. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Polisi Rzhyshciv Andrii Nebytov.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengkritik tindakan Rusia. Zelenskiy menyampaikan kritik tersebut melalui akun Twitter resminya.
“Ini tidak boleh “hanya hari lain” di Ukraina atau di mana pun di dunia. Dunia membutuhkan persatuan dan tekad yang lebih besar untuk mengalahkan terorisme Rusia lebih cepat dan melindungi kehidupan,” katanya.
Taman bermain dan tempat parkir di Zaporizhzhia dipenuhi kaca, puing-puing, dan mobil rusak. Seorang wanita tua dengan luka gores di wajahnya terlihat sedang duduk sendirian di sebuah bangku, menyeka air matanya dan membaca doa.
“Ketika saya keluar ada kehancuran, asap, orang-orang berteriak, puing-puing. Kemudian petugas pemadam kebakaran dan penyelamat datang,” kata warga Ivan Nalyvaiko (24 tahun).
Pada malam hari, sirene berbunyi di ibu kota dan bagian utara Ukraina. Militer mengklaim telah menembak jatuh 16 dari 21 drone Shahed buatan Iran.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Video: Putin Menjadi Marah dan Mengirim Jet Mematikan ke Ukraina
(miq/miq)