
Jakarta –
Banyak hewan liar dijual secara ilegal di web gelap. Namun ternyata peran mereka bukan sebagai hewan peliharaan, melainkan sebagai diberdayakan untuk dijadikan obat.
Para peneliti telah mengidentifikasi ratusan spesies yang diperdagangkan di web gelap. Salah satunya adalah katak gurun Sonoran, juga dikenal sebagai Incilius Alvarius.
“Apa yang mengejutkan kami adalah bahwa mayoritas spesies yang diperdagangkan di sana adalah untuk khasiat obat ‘rekreasi’ mereka. Terutama untuk senyawa psikoaktif, kata ahli ekologi University of Adelaide Phill Cassey. detikINET dari Sciencealert, Minggu (14/5/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Faktanya, 90% perdagangan satwa liar di web gelap terdiri dari tumbuhan dan jamur, jika menyangkut obat-obatan. Namun kali ini beberapa hewan juga disajikan dengan tujuan yang sama, seperti katak beracun yang disebutkan tadi.
Kelenjar racun pada katak mengandung 5-MeO-DMT yang dapat memberikan berbagai efek. Dipersembahkan oleh Cassey, mereka membelinya lalu menjilatnya.
Ahli ekologi lainnya, Oliver Stringham, dan rekannya mencari dua juta iklan di web gelap antara tahun 2014 dan 2020. Mereka menemukan aktivitas perdagangan untuk 153 spesies. Sebanyak 70 di antaranya memiliki khasiat obat.
Dia mengungkapkan bahwa spesies yang paling banyak diperdagangkan adalah Mimosa Tenuiflora, pohon asli Amerika Selatan, dan mengandung DMT halusinogen yang sangat kuat.
Selain digunakan sebagai obat, spesies lain digunakan untuk membuat pakaian atau asesoris, seperti tas kulit reptil. Meski ada hewan yang dijual sebagai hewan peliharaan, jumlahnya sangat sedikit.
Terungkap bahwa perdagangan satwa liar sebenarnya juga terjadi di web terbuka, sehingga publik bisa melihatnya dengan jelas. Jadi mereka tidak harus menggunakan dark web yang membutuhkan software khusus.
“Karena perdagangan ilegal sering terjadi di web terbuka dan mudah ditemukan, penyebab utama perdagangan ilegal di internet adalah kurangnya penegakan hukum. Artinya, pemantauan dan penegakan hukum secara berkala dapat memprioritaskan wilayah internet ini, ” tulis ahli ekologi.
Simak Video “Polri Sebut Praxion Aman Dikonsumsi”
[Gambas:Video 20detik]
(hp/rns)