liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
June 1, 2023
Jokowi Blak-blakan Komitmen AS Cs Diragukan Negara Berkembang

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia termasuk negara yang menjadi korban janji manis Amerika Serikat (AS) dan negara maju lainnya. Janji manis itu berupa komitmen terkait pembiayaan transisi energi.

Salah satu komitmen pendanaan Cs AS adalah komitmen yang dihimpun dalam Just Energy Transition Partnership atau JETP senilai US$20 miliar untuk pensiun dini PLTU.

Executive Vice President Transisi dan Keberlanjutan Energi PLN Kamia Handayani mengatakan program pensiun dini PLTU sebenarnya hanya bergantung pada bantuan internasional. Pasalnya, program ini sendiri tidak termasuk dalam target Nationally Recognized Contribution (NDC).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Itu sangat tergantung ada tidaknya dukungan pendanaan. Apalagi dari sisi internasional. Karena kalau kita lihat target NDC Indonesia, bukan di NDC kita targetkan pensiunan batu bara,” ujarnya saat ditemui usai Green Acara Forum Ekonomi, dikutip Selasa (23/5/2023).

Oleh karena itu, ketika tiba waktunya untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara, akan dinonaktifkan sesuai jadwal. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada upaya percepatan pensiun dini dengan catatan pendanaan eksternal.

“Kalau mengharapkan pensiun dini, tentu perlu mencari dukungan internasional karena ini bukan bagian dari target sukarela Indonesia untuk Perjanjian Paris,” katanya.

Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam postingan Instagram @jokowi tak segan mengkritik negara maju yang dinilai memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan iklim.

Menurutnya, dukungan pendanaan iklim bagi negara berkembang harus konstruktif dan jauh dari kebijakan diskriminatif atas nama lingkungan. Jokowi pun mengingatkan, pembiayaan dalam bentuk utang hanya akan menjadi beban.

“Saya harus mengatakan: terus terang, negara berkembang meragukan komitmen pembiayaan negara maju sebesar USD 100 miliar/tahun yang sampai saat ini belum terpenuhi,” katanya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Video: Blizzard Menghantam AS, 34 Tewas

(pgr/pgr)