
Jakarta, CNBC Indonesia – Pipa gas milik PT PGN Tbk, subholding gas PT Pertamina (Persero), dilaporkan meledak di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Berdasarkan informasi yang diperoleh CNBC Indonesia, seorang saksi mengatakan ada suara seperti ledakan yang cukup keras di kawasan tersebut. Ledakan itu juga merusak lima rumah.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sekretaris Perusahaan PT PGAS Solution, Ris Haryono angkat bicara terkait kejadian ini. Dia mengklaim, suara yang mirip ledakan itu berasal dari kegiatan uji keamanan jaringan gas bumi.
Meski bukan ledakan sebenarnya, Haryono memastikan PGN bertanggung jawab atas kerusakan yang dialami warga.
“Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka akibat kejadian tersebut. Bangunan warga yang terkena dampak gerakan tanah, benturan ringan, sudah diperbaiki dan diselesaikan,” jawab Haryono kepada CNBC Indonesia, saat dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Kamis (26/2/2020). /1). /2023).
Dia menjelaskan, ada proses konstruksi sebelum operasi gas bumi untuk memastikan keamanan jaringan gas bumi. Proses pengujian yang dilakukan adalah uji pneumatik atau uji tekanan gas alam.
“Dalam proses konstruksi, sebelum jaringan gas bumi beroperasi, sesuai standar keselamatan jaringan gas bumi, perlu dilakukan uji pneumatik atau uji tekanan udara yang merupakan uji wajib terkait keamanan jaringan. Akibatnya terdengar suara mirip ledakan. kegiatan uji keamanan jaringan,” ujarnya.
Haryono mengatakan, pengujian ini merupakan tahapan yang dilakukan untuk memastikan tekanan saat operasi lebih rendah dari tekanan saat masih dalam pengujian.
“Tahap uji ini juga menunjukkan beroperasinya seluruh pipa gas yang dilakukan setelah tahap uji selesai, aspek keselamatan terjamin karena tekanan operasi di dalam pipa lebih rendah dari tekanan uji pada saat pembangunan jaringan gas bumi. ,”
Dengan begitu, Haryono mengaku pihaknya terus berkoordinasi dengan lingkungan dan pejabat setempat terkait keributan tersebut. Selain itu, ia juga memastikan pihaknya terus memantau dampak yang meresahkan masyarakat.
“Komunikasi, sosialisasi dan koordinasi dengan lingkungan dan pejabat setempat terkait kebisingan dan efek mengganggu telah dilakukan. Perbaikan cacat dalam proses konstruksi telah selesai,” pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
puncak! Dorong Netralitas Karbon, PGN Kembangkan Bisnis Biometana
(hsy/hsy)