
Jakarta, CNBC Indonesia – Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, kembali mengeluarkan warning soal suku bunga. The Fed mengatakan mungkin perlu menaikkan suku bunga (Federal Funds Rate/FFR) ke level yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, ke kisaran 5,1% dan 5,4%.
Ini jika data yang masuk melaporkan “terlalu panas”. Sebelumnya, data yang dirilis pada bulan Februari menunjukkan bahwa kenaikan lapangan kerja tiba-tiba naik tetapi inflasi, dalam angka revisi terbaru, melambat lebih rendah dari yang dilaporkan sebelumnya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Meskipun inflasi telah menurun sejak pertengahan tahun lalu, data terbaru menunjukkan bahwa kami tidak membuat kemajuan sebanyak yang kami kira,” kata Gubernur Fed Christopher Waller, Kamis (2/2/2023).
“Perjuangan untuk menurunkan inflasi ke target 2% akan lebih lambat dan lebih lama dari yang diperkirakan satu atau dua bulan lalu,” tambahnya.
Kenaikan gaji adalah masalah yang mengkhawatirkan. Ini akan mendorong inflasi melalui biaya tenaga kerja.
“Jika laporan terus masuk terlalu panas, kisaran itu harus dinaikkan lebih banyak lagi tahun ini,” kata Waller.
“Ini untuk memastikan bahwa kita tidak kehilangan momentum yang ada sebelum data Januari,” tambahnya.
Sebelumnya, CEO JPMorgan Jamie Dimon mengatakan pada bulan Januari bahwa Fed mungkin perlu menaikkan suku bunga menjadi 6%. Ini untuk melawan inflasi
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Suku Bunga Fed Bisa Jadi 5,25%, Sambut Resesi Lagi!
(sef/sef)