liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
March 31, 2023
Misteri Kawah Batagaika Terus Melebar, Disebut Gerbang Dunia Bawah Tanah

Jakarta

Siberia merupakan rumah bagi beberapa fenomena alam dan pemandangan unik, salah satunya adalah Kawah Batagaika. Kawah ini terus melebar dan penyebabnya masih menjadi misteri. Daerah ini juga dianggap oleh penduduk setempat sebagai pintu gerbang ke dunia bawah.

Kawah Batagaika memiliki bentuk yang rumit. Ini adalah salah satu dari beberapa kawah permafrost terbesar di dunia. Dikutip dari Yesterday’s History, kawah ini juga menjadi satu-satunya kawah yang terus bertambah selama 60 tahun terakhir.

Sejarah Kawah Batagaika

Kawah mulai terbentuk pada 1960-an setelah sebagian besar hutan Siberia dibabat. Tanah tersebut masih bisa dipegang karena merupakan permafrost dan daerah tersebut jarang dijamah manusia. Pohon-pohon tinggi berdiri berdekatan satu sama lain menaungi tanah beku dari Matahari.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Sejak pohon ditebang dan suhu meningkat akibat pemanasan global, permafrost mulai mencair. Biasanya, kawah terbentuk akibat meteor yang menghantam Bumi. Nah, kawah permafrost seperti Batagaika terbentuk akibat ledakan yang disebabkan kantong udara yang terperangkap di antara tanah beku.

Selama perluasan kawah, para ilmuwan yang menjelajahi daerah tersebut tidak terlalu menyadarinya. Karena tidak banyak informasi tentang kawah ini sebelum tahun 1980-an, tidak diketahui secara pasti berapa banyak orang yang mengetahui telah terjadi perpindahan alam.

Foto: India Times

Ilmuwan yang baru-baru ini menganalisis bagian dalam mulut kawah, menemukan bahwa itu sebenarnya adalah sebuah gerbang. Bukan ke neraka atau dunia lain di bawah tanah seperti yang diyakini penduduk setempat, melainkan pintu gerbang ke database alami yang menyimpan data iklim selama bertahun-tahun.

Kawah ini melakukan tugasnya dalam menggambarkan bagaimana suhu global meningkat selama bertahun-tahun, yang juga berkorelasi dengan pertumbuhan dan perluasan kawah. Data ini bisa terungkap melalui lapisan tanah yang berumur lebih dari 200.000 tahun, padahal lapisan di bawahnya sebenarnya berumur 650.000 tahun.

‘Gerbang Dunia Bawah’ Berevolusi

Dari nol, kawah tersebut berhasil melebar sejauh 1 kilometer dan mencapai kedalaman 86 meter. Perluasan kawah pada tahun 1940-an sangat signifikan karena konsumsi bahan bakar yang meningkat terutama disebabkan oleh Perang Dunia II.

Pengaruh Revolusi Industri juga berdampak pada semakin luasnya Kawah Batagaika. Pada era Revolusi Industri, karena proses pembuatannya banyak menggunakan bahan bakar fosil, maka dihasilkan karbondioksida yang menyebabkan peningkatan suhu global.

Kemudian pada tahun 1980-an kawah mulai bertambah 10 meter dalam setahun. Dalam beberapa tahun terakhir, ekspansi telah berkembang menjadi 30 meter per tahun.

Kawah Batagaika dari kiri ke kanan, 1985, 2013, dan 2021. Foto: NASA

Berdasarkan rekaman satelit NASA selama bertahun-tahun, kita bisa melihat seberapa cepat kawah itu tumbuh. Foto pertama diambil pada tahun 1985 ketika kawah tersebut lebih terlihat seperti gunung yang panjang. Lalu gambar kedua dari tahun 2013, dan yang terakhir dari tahun 2021. Perbandingan ekspansi antara tahun 1985 hingga 2013 dan antara tahun 2013 hingga 2021 cukup mencolok.

Apakah Kawah Batagaika Masih Melebar?

Peningkatan laju pemuaian ini sudah jelas dan mungkin tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan pemuaian yang akan terjadi pada tahun 2030 ketika suhu global bisa mencapai 1,5 derajat Celcius.

Para ilmuwan mengatakan permafrost yang mencegah perluasan kawah hingga tahun 1960-an. Pertanyaan yang lebih menarik untuk ditanyakan adalah kawah lain apa yang menunggu untuk muncul begitu permafrost menghilang di bagian lain dunia.

[Gambas:Twitter]

Sejauh ilmu pengetahuan di balik fenomena ini, perluasan kawah tidak dapat dihentikan bahkan dapat meningkat ke titik di mana laju perluasannya akan sangat cepat sehingga menyebabkan gangguan pada lempeng tektonik sehingga menyebabkan gempa bumi besar.

Kawah ini berada pada lintasan alami untuk memakan dan menelan semua yang ada di sekitarnya, tanpa ada cara untuk menghentikannya. Secanggih apapun teknologi kita, kita tidak bisa menghentikan alam.

Simak Video “Status Waspada, Aktivitas Seismik Gunung Api Dieng Masih Signifikan”
[Gambas:Video 20detik]

(rns/rns)