
Jakarta, CNBC Indonesia – Tentara Jerman dikatakan menderita kekurangan senjata dan peralatan yang lebih besar daripada sebelum invasi Rusia ke Ukraina setahun yang lalu.
“Bundeswehr memiliki segalanya terlalu sedikit, dan bahkan lebih sedikit sejak (pendudukan Rusia) pada 24 Februari 2022,” kata Eva Hoegl, yang bertindak sebagai pembela hak pasukan, kepada wartawan di Berlin, Selasa (14/3/2023). ) ).
Mengutip Reuters, Hoegl mengecam pemerintah yang lamban menyediakan dana belanja khusus senilai 100 miliar Euro. Meskipun dana pengeluaran didirikan tahun lalu untuk mengembalikan militer ke awal.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Tim kami menyambut baik dukungan untuk Ukraina meskipun ada lubang besar (ke dalam persediaan mereka) ketika howitzer, beberapa peluncur roket, atau tank Leopard diserahkan ke Kyiv,” kata Hoegl, menuntut agar pesanan dibuat lebih cepat.
“Jelas ketika (howitzer) diserahkan ke Ukraina, proses pemesanan pengganti harus diluncurkan,” katanya.
Hoegl juga mendesak para pejabat untuk mempercepat modernisasi barak yang dia gambarkan sebagai aib nasional, mengkritik kurangnya toilet yang berfungsi, kamar mandi yang bersih, dan Wi-Fi.
Ia menetapkan kebutuhan investasi untuk peningkatan infrastruktur sebesar 50 miliar Euro.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Ada “Kiamat” Baru di Jerman: Para Pekerja yang Hilang
(pgr/pgr)