liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
March 31, 2023
'Korban' Baru Rusia, Raksasa NATO Ini Dihantam Krisis Senjata

Jakarta, CNBC Indonesia – Tentara Jerman dikatakan menderita kekurangan senjata dan peralatan yang lebih besar daripada sebelum invasi Rusia ke Ukraina setahun yang lalu.

“Bundeswehr memiliki segalanya terlalu sedikit, dan bahkan lebih sedikit sejak (pendudukan Rusia) pada 24 Februari 2022,” kata Eva Hoegl, yang bertindak sebagai pembela hak pasukan, kepada wartawan di Berlin, Selasa (14/3/2023). ) ).

Mengutip Reuters, Hoegl mengecam pemerintah yang lamban menyediakan dana belanja khusus senilai 100 miliar Euro. Meskipun dana pengeluaran didirikan tahun lalu untuk mengembalikan militer ke awal.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Tim kami menyambut baik dukungan untuk Ukraina meskipun ada lubang besar (ke dalam persediaan mereka) ketika howitzer, beberapa peluncur roket, atau tank Leopard diserahkan ke Kyiv,” kata Hoegl, menuntut agar pesanan dibuat lebih cepat.

“Jelas ketika (howitzer) diserahkan ke Ukraina, proses pemesanan pengganti harus diluncurkan,” katanya.

Hoegl juga mendesak para pejabat untuk mempercepat modernisasi barak yang dia gambarkan sebagai aib nasional, mengkritik kurangnya toilet yang berfungsi, kamar mandi yang bersih, dan Wi-Fi.

Ia menetapkan kebutuhan investasi untuk peningkatan infrastruktur sebesar 50 miliar Euro.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Ada “Kiamat” Baru di Jerman: Para Pekerja yang Hilang

(pgr/pgr)