Ketemunya di Balai Kota Saja
Selasa, 21 November 2023 – 19:00 WIB
Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono merespons ancaman sejumlah buruh yang ingin mengepung rumahnya. Aksi itu diungkap para buruh ketika melakukan demo terkait upah minimum provinsi (UMP) di depan Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2023.
Baca Juga :
UMP Sumsel Naik Rp 52 Ribu Jadi Rp 3.456.874
Awalnya, para buruh menggelar demo dengan kondusif. Namun, karena tak kunjung bertemu dengan Heru, para buruh mulai merusak pagar Balai Kota DKI sehingga demo berujung ricuh.
Aksi massa buruh tuntut kenaikan UMP di Balai Kota DKI.
Baca Juga :
Pemprov DKI Jakarta Tidak Bisa Penuhi Tuntutan Kenaikan UMP Serikat Buruh
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro pun turun tangan membubarkan massa aksi. Namun, di tengah pembubaran, seorang orator aksi mengatakan akan mencari keadilan terkait UMP DKI di tempat lain.
Orator aksi bahkan secara gamblang mengatakan akan mengajak buruh lainnya mencari dan mengepung rumah Heru Budi.
Baca Juga :
25 Provinsi Sudah Umumkan UMP 2024, Kenaikan Terendah Rp 35.750
“Mari cari keadilan di tempat lain. Kita aksi lagi di rumah Heru Budi di Duren Sawit. Kita kepung rumah Heru Budi,” kata orator aksi.
Sementara itu, Heru Budi menjelaskan dirinya tak bisa menemui para buruh saat demo UMP lantaran masih mengikuti rapat. Sehingga, dirinya mengutus Kepala Dinas Tenaga Kerja untuk menemui para buruh.
“Saya terima (kalau buruh datang lagi), mereka kan aspirasi. Tadi saja saya lagi rapat, saya enggak tahu,” kata Heru Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta.
Aksi buruh di Balai Kota DKI.
Heru lantas menjelaskan, para buruh bisa menemuinya di Balai Kota DKI Jakarta bukan di rumah pribadinya. Sebab, rumah merupakan tempat untuk beristirahat.
“Ya enggak apa-apa (kalau buruh mau ketemu lagi). Rumah pribadi (tempat) istirahat, ketemunya di Balai Kota, cukup ya,” jelas Heru.
Halaman Selanjutnya
“Saya terima (kalau buruh datang lagi), mereka kan aspirasi. Tadi saja saya lagi rapat, saya enggak tahu,” kata Heru Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta.