
Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali garang dan merasa dibohongi, karena belanja impor di kementerian negara/lembaga masih tinggi.
Jokowi menunjukkan kemarahannya dan merasa dibohongi oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak bertanggung jawab di pusat dan daerah.
Kecemasan Jokowi beralasan, karena dari informasi yang diterimanya, dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) daerah masih dibelanjakan untuk barang impor.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Jangan sampai saya dengar kulitnya baru diganti, dalamnya masih dikemas ulang,” kata Jokowi dalam pembukaan Business Matching Produk Dalam Negeri di Jakarta, dikutip Sabtu (18/3/2023).
“Sempat berpikir tidak tahu, dengan hati-hati saya perintahkan kepada Polri untuk mengeceknya dengan baik. Kalau sampai terjadi seperti ini, kami mau bohong,” ujarnya tegas.
Dia juga menegaskan penggunaan barang dalam negeri akan dikaitkan dengan tunjangan kinerja (tukin) dan pembatasan di masa mendatang.
“Kalau masih membeli baik BUMN Kabupaten, Kota maupun BUMN dan KL tetap berusaha membeli produk impor dari dana APBN BUMN, ya sudah dirumuskan sanksinya, silakan dirumuskan Menko, agar kita semua bekerja serta reward dan punishment,” kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi memuji keberhasilan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dalam memanfaatkan barang dalam negeri. Salah satunya berkaitan dengan aspal.
“Dulu kita hanya memikirkan aspal, kita coba impor 80%. Kami memiliki Buton, saya datang ke Buton. Saya langsung pesan ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tidak bisa seperti ini. . Kita membuat deposit jalan aspal kita di Buton sangat besar, malah kita impor,” kata Jokowi.
Belum lama ini, menurut Jokowi, perintah itu langsung dilaksanakan Basuki. Karena itu, dia menilai penunjukan Kementerian PUPR sebagai yang terbaik dalam menggunakan produk dalam negeri sudah tepat.
“Jadi kalau Menteri PUPR menang itu benar. Begitu saya pesan paket produksi Buton, kita beli dari e-catalogue seperti ini lho. Benar kan jurinya juara 1 kan,” ujarnya. dikatakan.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Pengamat: Serapan APBD Selalu Rendah, Perlu Pembatasan Ketat!
(cap/luc)