
Jakarta –
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Infokom) mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan foto atau video korban kebakaran Depo Pertamina Plumpung.
Imbauan ini tidak hanya digunakan untuk media sosial, seperti Twitter, Facebook, Instagram, atau Telegram, tetapi juga untuk aplikasi pesan instan seperti WhatsApp.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong saat dihubungi detikINET, Sabtu (4/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kominfo mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan video atau foto korban Kebakaran depo Pertamina Plumpang apalagi yang mengandung unsur horor, seperti luka bakar,” ujar Usman.
Diketahui, Terminal BBM Plumpang atau Depo Pertamina Plumpang dikabarkan terbakar sejak pukul 20.11 WIB yang kemudian dibarengi dengan ledakan yang disusul petir, serta bau bensin yang tercium di udara pada Jumat (3/3/2019) malam. 2018). 3/2023).
Depot Pertamina Plumpang di PMI Jakarta Utara mencatat data terakhir jumlah korban meninggal sebanyak 15 orang. Belakangan, 8 orang dilaporkan hilang.
Pantauan Detikcom di posko PMI, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023), pukul 08.36 WIB, papan tulis di posko PMI mencatat korban tewas dari 13 orang menjadi 15 orang. Data diupdate pada pukul 08.35 WIB.
Belakangan, total 8 orang dilaporkan hilang. Kemudian, sebanyak 49 orang luka berat dan 2 orang luka sedang.
Sementara itu, sebanyak 342 warga terdampak mengungsi di Posko PMI. Di antaranya adalah orang dewasa 171 orang, anak-anak 113 orang, lansia 26 orang, dan anak-anak 39 orang.
Sebelum ini dilaporkan, polisi mulai mengidentifikasi korban Kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Kondisi jenazah yang teridentifikasi beragam, ada yang utuh namun ada juga yang hangus terbakar.
“Sekarang masih diproses, karena kondisi korban masih utuh, ada yang luka bakarnya sampai 100%,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran.
Proses identifikasi jenazah dilakukan di RS R Said Soekanto atau RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Prosesnya akan dilakukan dengan cepat dan hati-hati agar jenazah bisa dikembalikan ke keluarga secepatnya.
Untuk memudahkan identifikasi, polisi membutuhkan data postmortem dan antemortem. Di Koramil 01/Koja, didirikan pos komando. Keluarga yang kehilangan anggota dapat melapor ke posko ini.
“Jadi posisi ini tujuannya besok bagi yang kehilangan keluarganya untuk mengambil identitas utama, sidik jari jika memiliki data sidik jari. Lalu sidik jari jika kondisi giginya. soalnya (menggunakan) DNA,” kata Fadil.
Simak Video “Korban Meninggal Kebakaran Depot Pertamina Naik Jadi 14”
[Gambas:Video 20detik]
(Agustus/Agustus)