
Jakarta –
Ramadhan hanya menghitung hari. Menjelang Ramadhan tiba, tradisi ziarah makam kerap dilakukan.
Tidak hanya ziarah ke makam keluarga dan kerabat, tetapi banyak juga yang pergi ke makam para ulama.
Ujar Ustaz mengutip penjelasan Ustaz Maulana tentang hukum ziarah kubur sebelum Ramadhan. Siapa sangka, Nabi Muhammad SAW melarang, namun akhirnya mengizinkan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dikhawatirkan ziarah kubur akan menimbulkan musyrik dan dengki. Namun, mengunjungi kuburan adalah hal yang baik. Ketika Ramadhan tiba, penghuni kubur beristirahat (tidak ada siksaan di dalam kubur).
Berikut penjelasan lengkap Ustaz Maulana:
Tradisi ziarah kubur sebelum Ramadan. Ini adalah tanda bakti seorang anak kepada orang tuanya. Jadi jika seorang anak datang mengunjungi makam orang tuanya. Begitu pula sebaliknya, wujud cinta orang tua kepada anaknya yang telah terlanjur menuju Rahmatullah. Ketahuilah bahwa salah satu kesenangan penghuni kubur adalah mengunjungi orang yang dicintainya atau orang yang dicintainya. Kemudian bentuk pengabdian, cinta, kesenangan dari penghuni kubur.
Apa hubungannya dengan tradisi ziarah kubur sebelum bulan suci Ramadhan?
Yang jelas pada dasarnya sunnah. Nabi berkata, ‘Dulu aku melarangmu, tapi sekarang aku mengizinkanmu.’
Karena ada dua periode yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Jika melihat hadits atau sesuatu yang konon pernah dilakukan oleh Nabi, ketika Nabi berada di Mekkah, Nabi melarang ziarah kubur. Mengapa? Karena ada unsur syirik.
Namun, ketika Nabi pergi ke Madinah, Nabi mengizinkan. Mereka bahkan menyuruh kita berziarah ke kuburan karena berziarah mengingatkan kita pada kematian, mengingatkan kita pada akhirat, mengingatkan kita pada Tuhan. Jadi itu bagian yang berbeda.
Jadi pada dasarnya, orang yang mengunjungi kuburan dipersilakan. Justru dengan berziarah kubur kita meningkatkan kualitas iman kita.
Namun demikian, jika ada unsur syirik dalam mengunjungi makamnya, maka syirik tersebut tidak diperbolehkan. Ada unsur duka, menyiksa diri, itu tidak boleh.
Namun, dalam hal ini, mengunjungi kuburan diperbolehkan. Justru itu bagus.
Persis terkait ziarah kubur sebelum bulan suci Ramadhan, sebenarnya seperti ini. Ada 3 orang yang ingkar Ramadhan, yaitu anak yang durhaka kepada orang tuanya, istri yang berdosa kepada suaminya, orang yang tidak memaafkan hingga awal bulan suci Ramadhan. Dalam posisi ini ada kalanya anak meminta maaf kepada orang tuanya, ayolah. Dalam hal itu, bagaimana jika orang tuanya pergi. Solusi yang baik adalah dengan melakukan ziarah kubur. Ada bentuk kepuasan. Dari sinilah muncul tradisi ziarah kubur, masyaallah, bisa dibayangkan malam pertama Ramadhan. Kami menangis, mengingatkan kami pada mereka yang telah kembali ke Rahmatullah.
Namun jika sudah mengunjungi makam tersebut, terdapat beberapa bentuk relief. Ini adalah tradisi mengunjungi kuburan.
Catatan besar di bulan Ramadhan yang mulia, para penghuni kubur beristirahat di bulan mulia Ramadhan.
Tonton video “Seminggu jelang Ramadan, harga sembako terpantau naik”
[Gambas:Video 20detik]
(nanah/basah)