
Jakarta –
Kasus Pembunuh berantai Bekasi-Cianjur mengejutkan masyarakat. Tak main-main, korban yang mencapai belasan orang membuat polisi segera bertindak mengamankannya. Motif di balik para pembunuh berantai masih belum diketahui.
Meski sulit ditebak, ternyata jumlahnya cukup banyak pola pembunuh berantai diungkapkan oleh FBI dan kriminolog dan psikolog forensik pada simposium tahun 2005. Kesimpulan ini dibuat berdasarkan observasi dan investigasi terhadap beberapa pembunuh berantai.
Berikut beberapa hal yang mendorong a Pembunuh berantai lakukan tindakan seperti dikutip dari Psychology Today, Jumat (20/1/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
1. Kemarahan
Ini merupakan motivasi yang dinilai sangat kuat. Kemarahan ini dapat muncul pada sub-anggota masyarakat seperti gelandangan atau masyarakat secara keseluruhan.
2. Perusahaan kriminal
Motivasinya didasarkan pada fakta bahwa pelaku memperoleh status atau keuntungan finansial dengan melakukan pembunuhan terencana. Misalnya pembunuhan yang dilakukan oleh geng narkoba untuk menghilangkan pesaingnya.
3. Keuntungan finansial
Motif membunuh adalah untuk keuntungan finansial, misalnya untuk mengincar asuransi korban.
4. Ideologi
Ideologi adalah motivasi untuk melakukan pembunuhan untuk memajukan tujuan dan gagasan individu atau kelompok tertentu. Contohnya termasuk kelompok atau individu teroris yang menyerang ras, jenis kelamin, atau kelompok etnis tertentu karena kebencian terhadap kelompok tersebut.
5. Otoritas
Motif untuk merasakan kekuasaan atau dominasi atas seseorang dapat mendorong pembunuh berantai untuk melakukan perbuatan jahatnya. Dia akan merasa puas dan kuat setelah melaksanakan rencana tersebut.
6. Psikosis
Psikosis adalah situasi langka di mana pelakunya memiliki penyakit mental yang parah dan membunuh secara khusus karena penyakit itu. Kondisi ini mungkin termasuk halusinasi pendengaran dan / atau visual, delusi paranoid, delusi keagungan dan lain-lain.
7. Berdasarkan seksual
Terakhir, motivasi yang didorong oleh kebutuhan atau keinginan seksual pelaku. Mungkin ada bukti hubungan seksual di tempat kejadian. Namun, ada juga yang memilih untuk menutupi bukti kejahatan seksual yang dilakukan. Namun, ada yang perlu diperhatikan di sini, detik.
“Penting untuk diingat bahwa terlepas dari motif spesifik pembunuh berantai untuk melakukan pembunuhan, mereka melakukannya karena mereka ingin dan ingin melakukannya,” jelas Dr. Scott Bonn, seorang kriminolog.
Tonton Video “Wajah ‘Pembunuh Berantai’ di Bekasi-Cianjur”
[Gambas:Video 20detik]
(tanya/fyk)