liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
May 30, 2023
Heboh! Putin Akui Rusia 'Kritis', Bakal Kalah dari Ukraina?

Jakarta, CNBC Indonesia – Setelah lebih dari setahun perang dengan Ukraina, Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui negaranya sedang mengalami masa-masa sulit. Meski begitu, ia mengaku harga diri bangsa semakin meningkat.

“Ya, Rusia sedang melalui masa-masa sulit sekarang; hal-hal tidak pernah mudah, tapi, tetap saja, hari ini kita melihat momen penyatuan kita bersama, dengan mempertajam kebanggaan nasional kita,” kata Putin saat upacara penghargaan Selasa. /2023), seperti dilansir kantor berita nasional TASS.

Putin mengatakan bahwa saat ini Rusia sedang bekerja dengan segala cara yang mungkin untuk memperkuat fondasi spiritual negaranya, untuk menciptakan kondisi ekonomi, manufaktur, dan pendidikan bagi kaum muda Rusia untuk memastikan masa depan tanpa syarat negaranya.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Putin mengatakan Rusia telah menjadi lebih bebas dalam beberapa tahun terakhir, meskipun dia tidak menyebut sanksi internasional sebagai alasannya.

“Kita semakin mandiri. Tanpa swasembada, tidak akan ada kedaulatan, dan swasembada tercapai di segala bidang: seni, sains, industri, dan tentunya militer,” katanya.

Di sisi lain, Kremlin pada Rabu (24/5/2023) mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan penyelesaian konflik di Ukraina secara damai. Sekretaris Pers Putin, Dmitry Peskov, mengatakan prasyarat untuk mengakhiri konflik belum ada.

“Masih terlalu dini untuk membicarakan hal ini selama tidak ada prasyarat untuk penyelesaian damai. Operasi militer khusus terus berlanjut,” kata Peskov ketika ditanya tentang proposal perdamaian tersebut.

Peskov mengatakan invasi Rusia atau “operasi militer khusus” akan tercapai. “Rusia hanya mempertimbangkan untuk menyelesaikan operasi militer khususnya: memastikan kepentingannya, mencapai tujuan Rusia baik melalui operasi militer khusus, atau dengan cara lain yang tersedia,” jelasnya.

Diminta untuk mengklarifikasi apakah Kremlin siap untuk bernegosiasi dengan mitranya di Kyiv, Peskov mengatakan kecil kemungkinan masalah itu dapat dibahas. “Karena setiap negosiasi dengan Federasi Rusia dilarang (di Ukraina),” tambahnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tahun lalu mengatakan Kyiv tidak akan bernegosiasi dengan Rusia saat Putin menjabat.

Baik Rusia dan Ukraina memiliki “garis merah” yang tidak akan mereka lewati ketika menyangkut kemungkinan kesepakatan damai di masa depan.

Kyiv mengatakan Rusia harus menarik semua pasukannya dari wilayah pendudukan dan mengatakan ingin semua wilayahnya kembali, termasuk Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Moskow ingin semua wilayah yang dianeksasi secara ilegal di Ukraina diakui sebagai wilayah Rusia dan menginginkan jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO.

Invasi Rusia ke Ukraina sendiri telah menyebabkan kehancuran besar-besaran di negara itu dan kematian ribuan warga sipil. PBB memperkirakan jumlahnya mendekati 9.000, meskipun jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi dan mungkin beberapa ratus ribu kematian di antara tentara dari kedua belah pihak.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Berikutnya

Pesan Tahun Baru Dari Putin, Menandakan Masa Depan Perang

(des)