
Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana Dewan Jasa Keuangan (OJK) menggabungkan kedua bank untuk memenuhi persyaratan modal inti dinilai baik.
Head of Research Schroders Indonesia Liny Halim menyampaikan hal tersebut pada acara Market Outlook 2023 di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta Selatan.
“Konsolidasi atau merger perbankan itu lebih baik. Agar perbankan punya modal dasar. Sekarang semua bank sudah melewati masa pandemi Covid-19. Jadi kalau ke depan ada kejadian yang tidak terduga, modal dasar lebih besar dan tentunya lebih baik. ” pungkas Line. CNBC Indonesia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun, kata Liny, jangan sampai kedua bank yang akan merger itu menjadi bank yang prospeknya buruk.
“Kalau memang mau merger, jangan punya ‘dua bank jelek’. Karena nanti tidak jalan. Kalau merger dengan bank yang modal dasarnya lebih besar, lebih sehat. Jangan hanya punya ‘dua bank jelek’ ,'” dia berkata.
Sebelumnya, OJK menyebut dua bank akan melakukan merger untuk memenuhi modal inti minimal Rp 3 triliun. Namun, hingga saat ini belum terungkap nama dua bank yang memilih bergabung dalam proses konsolidasi tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Begini Cara Bank Banten Memenuhi Modal Inti Rp 3 T
(Zefanya Aprilia/ayh)