
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga sebagian besar saham produsen batu bara terpantau terkoreksi pada perdagangan sesi I Kamis (16/3/2023), di tengah berlanjutnya kelesuan harga batu bara acuan dunia.
Hingga pukul 10.34 WIB, dari 20 saham batubara di RI, 18 saham terkoreksi dan dua saham naik. Dari 18 saham yang terkoreksi, setidaknya ada 14 saham yang terkoreksi lebih dari 1% dan empat saham terkoreksi kurang dari 1%.
Berikut pergerakan saham produsen batu bara pada perdagangan sesi I hari ini.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Membagikan
Kode saham
Harga akhir
MengubahMNC Energy Investment IATA 65 -5,80% BTS Energi Utama TOBA 452 -4,24% Mitrabara Adiperdana MBAP 6.100 -3,94% Adaro Energy Indonesia ADRO 2.650 -3,64% Delta Dunia Makmur DOID 282 -3,42% Borneo Olah Sarana Harrum 39 BOSS 57 Sukses Harrum Energy 39 HRUM 1.480 -3,27% Bumi Resources BUMI 121 -3,20% Indika Energy INDY 2.080 -2,80% Alfa Energi Investama FIRE 85 -2,30% Baramulti Susseksarana BSSR 3.930 -1,75% Indo Tambangraya Megah ITMG 37,725% Indo Tambangraya Megah ITMG -17,725% ABM Investama ABMM 2.680 -1,47% United Tractors UNTR 27.000 -0,92% Atlas Resources ARII 218 -0 ,91% Bukit Asam PTBA 3.780 -0,79% Bayan Resources BYAN 19.100 -0,52% Prima 6,52% Prima Andalan Mandiri 1 Indonesia 6.400 Mandiri 1 Indonesia %
Sumber: RTI
Saham batubara MNC Group yakni PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) menjadi koreksi terbesar pada perdagangan sesi I hari ini yang turun 5,8% ke posisi harga Rp 65/saham.
Selanjutnya di urutan kedua ada saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang turun 4,24% menjadi Rp 452/saham.
Selain itu, enam saham batubara dengan kapitalisasi pasar besar (modus besar) juga terpantau melemah. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indika Energy Tbk (INDY), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) terpantau mengalami kerugian lebih dari 1%.
Sedangkan saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) terkoreksi kurang dari 1%.
Harga batu bara acuan dunia yang masih lesu hingga saat ini, diperparah lagi dengan krisis perbankan di Amerika Serikat (AS) dan kini mulai merembet ke Eropa, membuat investor khawatir dan cenderung menjual saham batu bara di RI.
Harga batubara terus melemah. Pada perdagangan Rabu pekan lalu, harga batu bara untuk kontrak April di pasar ICE Newcastle ditutup US$ 180 per ton. Harga turun 3,74%.
Harga tersebut merupakan yang terendah sejak 20 Februari 2023.
Penurunan kemarin melanjutkan tren negatif harga batu bara yang juga melemah pada Senin pekan ini. Dalam tiga hari perdagangan terakhir, harga pasir hitam anjlok 6,7% atau hampir 7%.
Batubara melemah setelah China mengumumkan kenaikan produksi pada Januari-Februari 2023.
China juga diperkirakan tidak akan membeli coking coal dari Australia secara besar-besaran karena industri yang masih lesu dan harga coking coal yang masih tinggi.
Produksi batu bara China mencapai 734,23 juta ton pada Januari-Februari 2023. Jumlah tersebut meningkat 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi ini membuat China optimistis dapat memenuhi kebutuhan batu bara termal.
Pasar awalnya percaya bahwa China akan meningkatkan pesanan batu bara kokas ke Australia dalam jumlah besar setelah mereka mencabut embargo.
Namun, industri yang lesu dan harga batu bara kokas yang tinggi menghambat permintaan.
Selain China, kebijakan baru Inggris juga menyebabkan harga batu bara turun. Inggris berencana untuk menutup pembangkit listrik tenaga batu bara West Burton A di Nottinghamshire bulan ini.
Pabrik awalnya siaga sebagai tindakan pencegahan selama musim dingin. Namun genset tidak diaktifkan karena pasokan listrik dari gas tidak mencukupi.
PENELITIAN CNBC INDONESIA
[email protected]
Penafian: Artikel ini merupakan produk jurnalistik berupa pandangan dari CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak dimaksudkan untuk membujuk pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi yang relevan. Keputusan sepenuhnya ada pada pembaca, jadi kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Batubara mencapai rekor terendah, saham mendekati ARB!
(chd/chd)