
Jakarta, CNBC Indonesia – Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Saat ini, belum ada obat yang pasti untuk lupus. Oleh karena itu, pengobatan lupus berfokus pada meredakan gejala dan mengurangi peradangan.
Dilansir dari Healthline, jurnal yang diterbitkan PubMed Central pada tahun 2019, pengobatan lupus saat ini berfokus pada beberapa faktor, yaitu mengobati gejala lupus, mencegah munculnya lupus, dan mengurangi jumlah kerusakan yang terjadi pada persendian dan organ.
Dalam data yang dirilis World Lupus Federation (WLF), tujuh dari sepuluh peserta menjawab bahwa lupus mengganggu aktivitas sehari-hari.
Lupus dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu lupus eritematosus sistemik, lupus kulit, lupus neonatal, dan drug-induced lupus. Ini penjelasannya.
1. Lupus Eritematosus Sistemik
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah jenis lupus yang paling umum. SLE biasanya menyerang beberapa sistem organ, yaitu ginjal, kulit, persendian, jantung, sistem saraf, dan paru-paru.
2. Lupus Kulis
Lupus jenis ini terjadi pada kulit yang dapat menyebabkan ruam dan bekas luka permanen. Ada beberapa jenis skin lupus, yaitu acute cutaneous lupus yang menyebabkan ruam merah di pipi dan hidung, subacute cutaneous lupus yang merupakan ruam merah, timbul dan bersisik di tubuh serta cutaneous lupus kronis yang menyebabkan ruam ungu atau merah.
3. Lupus Neonatal
Lupus neonatal adalah kondisi yang sangat langka dan biasanya menyerang bayi yang orang tua kandungnya memiliki antibodi autoimun tertentu. Umumnya, antibodi autoimun ini diturunkan dari orang tua ke janin melalui plasenta.
Gejala lupus neonatal termasuk ruam kulit, jumlah sel darah rendah, dan masalah hati setelah lahir.
4. Lupus yang disebabkan oleh obat-obatan
Penggunaan obat resep tertentu dapat menyebabkan drug-induced lupus (DIL). Penelitian menunjukkan bahwa DIL dapat berkembang melalui penggunaan obat resep tertentu dalam jangka panjang.
Berikut ini adalah gejala umum yang disebabkan oleh lupus menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC).
1. Demam tinggi
2. Kelelahan
3. Sakit
4. Nyeri sendi
5. Ruam, termasuk ruam kupu-kupu di wajah
6. Luka kulit
7. Sesak napas
8. Sindrom Sjogren yang meliputi mata kering kronis dan mulut kering
9. Perikarditis dan pleuritis menyebabkan nyeri dada
10. Sakit kepala
11. Kebingungan
12. Kehilangan memori
13. Sendi bengkak
14. Rambut rontok
15. Masalah paru-paru, ginjal atau saluran pencernaan
Selain gejala di atas, gejala lupus bisa bergantung pada bagian tubuh mana yang terkena. Peradangan yang terlihat pada lupus dapat mempengaruhi berbagai organ dan jaringan tubuh, termasuk sendi, kulit, jantung, darah, paru-paru, otak, dan ginjal.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Obat Sirup Masih Menakutkan, Bawang Merah Bisa Jadi Alternatif?
(miq/miq)