
Jakarta, CNBC Indonesia – Pada perdagangan Kamis (11/5/2023) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,82% ke 6755,93.
Sebanyak 333 saham turun, 185 saham naik, sedangkan 212 lainnya tidak berubah. Perdagangan menunjukkan transaksi mencapai Rp 10,50 triliun yang melibatkan 18,78 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,60 juta kali.
Sedangkan secara year to date, IHSG masih mencatatkan penurunan sebesar 1,38%.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dari sisi sektor, sektor energi menjadi bobot terbesar IHSG hari ini, mencapai -2,56%. Kemudian diikuti oleh sektor bahan baku sebesar 1,87% dan konsumen non-siklis sebesar 0,88%.
Terdapat lima saham yang membebani IHSG pada perdagangan hari ini berdasarkan bobot poin indeksnya sebagai berikut:
BYAN (-9,54) BBCA (-8,77) TLKM (-6,02) ASII (-4,63) ADRO (-4,27)
Sejumlah sentimen pasar masih mewarnai pergerakan pasar global dan nasional hari ini. Meskipun inflasi AS tadi malam menunjukkan data yang membaik, pembicaraan tentang batas utang masih mengkhawatirkan para pelaku pasar.
Jika Kongres tidak mencapai keputusan untuk menyelesaikan masalah tersebut pada 1 Juni, potensi gagal bayar dan pengurasan likuiditas masih membayangi pemerintah AS.
Perhatikan pasar juga cukup serius dari China karena rilis data inflasi terbaru per April 2023 justru turun menjadi 0,1% YoY, dibandingkan periode sebelumnya yang masih tumbuh sebesar 0,7% YoY dan ekspektasi pasar sebesar 0,4% YoY. Padahal, secara bulanan China mengalami deflasi -0,1%. Hal ini mengkhawatirkan karena China merupakan pasar ekspor terbesar Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Perhatian! 3 Peluang Saham Menguat di Tengah Kejatuhan IHSG
(tsn/tsn)