Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina mengatakan, pembangunan jarak aman atau buffer zone tidak hanya dilakukan di Terminal BBM atau Depot Plumpang di Jakarta Utara. Namun, pengembangan buffer zone akan diperluas di beberapa fasilitas migas perseroan.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati telah mengidentifikasi beberapa fasilitas migas yang rencananya akan dibangun di zona penyangga tersebut. Diantaranya 9 terminal BBM dan 3 kilang minyak.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kami telah mengidentifikasi bahwa di tempat Pak Alfian ada 9 lokasi yang perlu dibuat buffer zone yang wajib, kemudian di kilang ada 3 lokasi, yang belum selesai adalah pipa gas dan pipa bahan bakar. karena ada banyak dari mereka. dari mereka tapi kami akan melakukan identifikasi,” kata Nicke dalam Sidang Komisi VI, Selasa (14/3/2023).
Menurut Nicke, penting untuk memperluas buffer zone di Terminal Minyak (TBBM) atau Depot Plumpang. Pasalnya, opsi untuk memindahkan TBBM Plumpang sepenuhnya ke tempat lain tidak memungkinkan.
Dia menilai, keputusan penutupan TBBM Plumpang tidak bisa dianggap enteng. Karena itu, langkah Pertamina adalah membangun buffer zone di sekitar depo Plumpang.
Untuk rencana perluasan pembangunan kawasan penyangga ini, kemungkinan rumah warga di kawasan penyangga tersebut akan dipindahkan.
“Warga ini berada di buffer zone, karena Terminal Plumpang tidak bisa kami tutup karena bisa mengganggu keamanan pasokan nasional,” ujar Nicke.
Selain itu, menurut Nicke, TBBM Plumpang tidak hanya menyimpan persediaan BBM, tetapi juga fasilitas lain seperti LPG, pelumas, dan pusat teknologi. TBBM Plumpang sendiri saat ini menyuplai kebutuhan BBM di 790 SPBU dan mencakup kebutuhan di 19 Kabupaten/Kota.
Dengan demikian, TBBM Plumpang berperan strategis dalam memenuhi kebutuhan energi negara. Nicke menilai menutup dan memindahkan depot sama sekali tentu akan mengganggu distribusi negara.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Video: Ini Komitmen Pertamina Jaga Ketahanan Energi Nasional
(pgr/pgr)