
Jakarta –
Beberapa waktu lalu kamera pengintai Eufy milik Anker dikritik karena tidak melindungi privasi pengguna, yaitu mengunggah rekaman video ke cloud tanpa izin pengguna.
Itu konsultan keamanan Paul Moore yang menemukan kerentanan ini. Namun masalah terbesarnya bukan itu, melainkan video yang diunggah pengguna kamera Eufy bisa diakses melalui media player seperti VLC, tanpa ada batasan.
Saat itu, Anker menunjukkan bahwa kamera Eufy menggunakan enkripsi end-to-end, sehingga rekaman video hanya disimpan secara lokal dan hanya dapat dikirim ke perangkat lain di jaringan yang sama.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sekarang, berbulan-bulan setelah dikritik habis-habisan, Anker akhirnya mengakui bahwa video yang direkam dari Eufy tidak dienkripsi. Mereka sekarang telah memperbaiki masalah ini dengan memperbarui semua kamera Eufy untuk menggunakan API WebRTC untuk mengenkripsi video menggunakan algoritme AES dan RSA.
“Sekarang semua video (langsung dan direkam) yang dikirim pengguna ke portal Web Eufy Security atau aplikasi keamanan Eufy dilengkapi dengan enkripsi end-to-end menggunakan algoritma AES dan RSA,” kata Eric Villines, Head of Global Communications di Anker.
Dengan mengenkripsi video, konten yang direkam tidak lagi dapat dilihat secara bebas menggunakan aplikasi pemutar media pihak ketiga, misalnya VLC.
Mereka juga secara terbuka meminta maaf karena tidak transparan saat menangani masalah keamanan ini. Anker juga mengaku menyewa perusahaan audit keamanan independen untuk meningkatkan keamanan produk Eufy, dikutip detikINET dari GSM Arena, Jumat (3/2/2023).
Tonton Video “Sony Corp Mengumumkan Pergantian Presiden”
[Gambas:Video 20detik]
(asj/fay)