liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
May 30, 2023
Real Madrid Bawa Kasus Rasisme terhadap Vinicius ke Meja Hijau


Jakarta

Vinicius Jr sering dianggap bertindak provokatif hingga menerima hinaan rasis dari suporter lawan. Carlo Ancelotti tidak setuju dengan pendapat tersebut.

Vinicius menjadi sasaran serangan rasis ketika Real Madrid tandang ke markas Valecia di Mestalla di LaLiga akhir pekan lalu. Teriakan ‘monyet’ dilontarkan sejumlah suporter lawan kepada pemain asal Brasil itu.

Insiden itu tidak hanya terjadi selama pertandingan. Nyanyian rasis untuk Vinicius sudah terdengar sejak pemain Madrid itu tiba di stadion.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Ada spekulasi bahwa Vinicius mendapat hinaan dari fans lawan karena bersikap provokatif di lapangan. Ancelotti pun menolaknya. Namun, Vinicius menjadi korban serangan rasis.

“Dia sudah menjadi korban, dia adalah korban dari apa yang terjadi. Terkadang dia disalahkan: ‘dia memprovokasi’, ‘sikapnya’…tidak,” ujar Ancelotti seperti dilansir AS.

“Jujur saja: dia adalah korban dalam semua ini. Sama seperti penggemar yang berperilaku baik. Ngomong-ngomong, ketika saya berbicara tentang Mestalla, saya tidak mengacu pada 46.000 orang, tetapi sekelompok kecil orang yang berperilaku baik. Sangat buruk. Sama seperti di Mallorca, Valladolid… itu adalah kebiasaan. Terlepas dari rasisme, tampaknya normal untuk menghina orang di stadion.”

“Saya pikir apa yang dikatakan Xavi tepat waktu. Mengapa kita menganggap penghinaan dalam sepak bola sebagai hal yang biasa? Mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak memanggilnya ‘monyet’ tetapi menyebutnya ‘bodoh’. Jadi apa? Benarkah? Ini tidak dapat diterima. Ini harus berhenti.”

“Ini kesempatan bagus untuk mengakhirinya. Spanyol tidak rasis, tapi ada rasisme di Spanyol. Dan itu harus diubah,” kata Ancelotti.

(nds/teluk)