
Jakarta, CNBC Indonesia – Arab Saudi dilaporkan mengurangi ketergantungannya pada ekspor minyak. Kabar ini disampaikan Menteri Perekonomian Faisal Al-Ibrahim pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss pada Rabu (18/1/2023).
“Kami ingin mengurangi ketergantungan kami pada minyak… Kami ingin mendiversifikasi ekonomi kami, ini penting, ini penting,” kata Al-Ibrahim kepada AFP.
Riyadh sendiri telah mengirim delapan pejabat tinggi ke pertemuan elit bisnis karena mencari lebih banyak investasi asing dan mitra di luar sektor minyak.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Tidak ada kata terlambat bagi suatu sektor untuk memulai dari awal di Arab Saudi. Pariwisata, budaya, olahraga, dan hiburan akan membawa banyak keragaman,” ujar Al-Ibrahim.
“Namun kami juga memperhatikan sektor lain seperti pertambangan dan industri agar lebih kompetitif,” tambahnya.
Terlepas dari tujuannya untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2060, negara ini tetap sangat bergantung pada ekspor minyak mentah, menimbulkan keraguan tentang potensinya untuk mengubah ekonominya dalam waktu dekat.
Meningkatnya harga minyak mentah setelah invasi Rusia ke Ukraina memungkinkan pemerintah untuk mencatat surplus anggaran pertamanya pada tahun 2022 dalam sembilan tahun, memberikan pengaruh finansial untuk pembangunan ekonomi.
Arab Saudi berharap untuk membangun momentum dari kunjungan profil tinggi Presiden China Xi Jinping ke Riyadh bulan lalu, di mana kesepakatan bernilai miliaran dolar ditandatangani di berbagai bidang termasuk energi dan infrastruktur.
“Ini bukan iklan atau pamer, orang-orang sangat tertarik dengan kisah pertumbuhan Saudi,” kata menteri, mencatat ekspansi pemerintah sebesar 8,5% dalam PDB tahun lalu meskipun ekonomi global sedang berjuang.
Sementara itu, pejabat Saudi mengumumkan inisiatif bersama dengan penyelenggara forum Davos untuk mempercepat inovasi teknologi tinggi di kerajaan melalui metaverse virtual reality.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman sendiri telah mendorong untuk membuka negara dan memberlakukan reformasi ekonomi dan sosial.
“Kami telah membuka lebih dari sebelumnya dan memungkinkan orang untuk melihat,” kata Al-Ibrahim. “Mereka melihat budaya, mereka melihat nilai-nilai, mereka melihat kemajuan dan mereka melihat bahwa kita mengatasi banyak tantangan dan masalah di tingkat regional dan global.”
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Kaya Minyak, Utang Arab Saudi Jauh Lebih Besar dari RI?
(pgr/pgr)