
Jakarta, CNBC Indonesia – Perekam polusi udara global, IQAir, baru saja merilis laporan terbarunya tentang tingkat kualitas udara di dunia pada tahun 2022.
Alhasil, ternyata hanya sebagian kecil kota regional di Asia Tenggara yang memiliki kualitas udara sesuai standar kesehatan internasional.
Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (16/03/2023), IQAir mencatat hanya 2,7% alias 8 dari 296 kota di Asia Tenggara yang memiliki kualitas udara sesuai pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk PM2.5.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut laporan IQAir, Indonesia mencatat tingkat polusi regional tertinggi dengan enam kota masuk dalam 15 besar untuk konsentrasi PM2.5 tertinggi alias paling tercemar. Perinciannya, Pasar Kemis, Banten menduduki peringkat pertama, Jakarta peringkat keempat, dan Surabaya peringkat ketujuh.
Sedangkan kota Hanoi, Vietnam berada di urutan kedua.
“Di Asia Tenggara, pencemar udara utama adalah emisi industri, pembangkit listrik, emisi kendaraan, dan pembakaran terbuka,” kata IQAir dalam laporannya, dikutip Kamis (16/3/2023).
Secara keseluruhan, kualitas udara di seluruh Asia Tenggara sebenarnya telah meningkat selama setahun terakhir. Pasalnya, tujuh dari sembilan negara Asia Tenggara mencatat penurunan konsentrasi PM2.5 sepanjang tahun. Hanya Vietnam dan Laos yang tingkat polusi udaranya memburuk.
Kabarnya, tiga kota di Indonesia yakni Kupang, Nusa Tenggara Timur; Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung; dan Mamuju, Sulawesi Barat termasuk dalam kategori ‘sehat’ dengan pengukuran konsentrasi pencemar udara 0-5 mikrogram per meter kubik.
Belakangan, survei IQAir menunjukkan kualitas udara terbaik di Asia Tenggara ada di Nam Sach, Vietnam.
Sementara di dunia, IQAir menemukan bahwa kualitas udara di seluruh dunia semakin buruk. Hanya 13 negara atau wilayah yang akan mengalami tingkat PM2.5 yang sehat pada tahun 2022, yaitu Australia, Selandia Baru, Finlandia, Estonia, dan Islandia.
Kemudian, konsentrasi PM2.5 tertinggi tercatat di Chad, Irak, Pakistan, Bahrain dan Bangladesh.
Sebagai informasi, PM2.5 merupakan partikel kecil yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius. Ini adalah salah satu bentuk polusi udara paling berbahaya dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer.
Partikel-partikel ini dapat masuk ke paru-paru, bertahan lama, dan masuk ke aliran darah tanpa filter. Jika Anda terlalu lama menghirup polusi berbahaya, tubuh Anda akan berisiko tinggi terkena penyakit pernapasan, kanker paru-paru, dan penyakit jantung.
[Gambas:Video CNBC]
(Wow)