liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
May 30, 2023
49% Karyawan Micorsoft Khawatir AI Ambil Alih Pekerjaan

Jakarta

Laporan tren pekerjaan tahunan Microsoft berfokus pada dampak AI pada produktivitas dan prospek pekerjaan para imigran di seluruh dunia mengungkapkan hal yang menarik.

Dilansir dari Gizmochina, Jumat (19/5/2023) laporan tersebut mengungkapkan bahwa sejumlah besar karyawan mengkhawatirkan dampak AI pada pekerjaan mereka, 49% menyatakan keprihatinan.

Namun, laporan tersebut juga menyoroti kekuatan transformatif AI dan potensinya untuk meringankan beban utang digital.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Hutang digital mengacu pada masuknya data, email, rapat, dan pemberitahuan secara besar-besaran yang melebihi kapasitas manusia untuk menanganinya secara efektif. Kelebihan digital ini tidak hanya memengaruhi produktivitas individu tetapi juga menghambat inovasi dan pemikiran strategis.

Menurut survei, 64% responden kesulitan menemukan waktu dan energi untuk melakukan pekerjaan mereka, yang berujung pada penurunan kreativitas dan produktivitas bisnis secara keseluruhan.

Hari kerja menjadi semakin menegangkan dengan 68% orang menyatakan bahwa mereka kurang fokus untuk bekerja tanpa gangguan. Kebutuhan terus-menerus untuk berkomunikasi, mencari informasi, dan menghadiri rapat telah mengakibatkan hilangnya peluang dan berkurangnya produktivitas.

Rata-rata, karyawan menghabiskan 57% waktunya untuk rapat, email, dan obrolan, menyisakan hanya 43% untuk pekerjaan kreatif yang sebenarnya.

AI dapat menjadi solusi untuk tantangan produktivitas ini dengan memungkinkan alur kerja yang hemat waktu dan energi.

Dengan mengotomatiskan tugas berulang dan merampingkan manajemen informasi, AI dapat membebaskan waktu berharga bagi karyawan untuk fokus pada inovasi dan pemikiran strategis.

Selain itu, alat yang didukung AI (seperti Microsoft Teams yang didesain ulang) dapat meningkatkan efisiensi rapat dan memberikan wawasan dan data yang berharga untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Menariknya, survei mengungkapkan bahwa karyawan lebih memilih AI untuk mengurangi beban kerja mereka daripada takut kehilangan pekerjaan. Alih-alih melihat AI sebagai ancaman, mereka melihatnya sebagai alat yang dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi kelelahan.

Buruh migran khususnya, bersedia menggunakan AI untuk berbagai aspek pekerjaan mereka termasuk tugas administratif, analitis, dan bahkan kreatif.

Pemimpin bisnis memahami potensi AI untuk memberdayakan tenaga kerja mereka, bukan menggantikannya. Mereka memprioritaskan penggunaan AI untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan tunjangan karyawan, menghilangkan aktivitas bernilai rendah, dan mempercepat tenaga kerja mereka.

AI dipandang sebagai alat berharga yang dapat meningkatkan kemampuan manusia, membebaskan pekerja dari tugas-tugas biasa dan memungkinkan mereka untuk fokus pada aspek pekerjaan yang lebih bermakna dan kreatif.

Saat dunia bergerak lebih jauh ke era AI, sangat penting bagi para pemimpin bisnis untuk mengadopsi AI dengan cepat dan bertanggung jawab. Dengan memanfaatkan kekuatan AI, organisasi dapat mengeluarkan kreativitas, mendorong pertumbuhan produktivitas, dan menciptakan nilai baru.

Laporan Microsoft berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin untuk menavigasi lanskap AI dan memanfaatkan potensinya untuk membentuk masa depan pekerjaan secara positif.

Tonton Video “Demand AI Development Dihentikan, Elon Musk Dianggap Munafik”
[Gambas:Video 20detik]

(jsn/berkas)