liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
June 1, 2023
Jet Tempur F-16 di Ukraina Bak 'Burung Dalam Sangkar'

Jakarta

Ukraina semakin dekat dengan jet tempur H yang rencananya akan dikembangkan oleh negara-negara barat. Namun, setidaknya ada tiga masalah utama yang harus diatasi sebelum jet generasi keempat siap untuk melawan angkatan udara Rusia, kata para ahli kepada Newsweek.

Masalah-masalah itu perlu diatasi sebelum Ukraina dapat menerbangkan jet tempur canggih tersebut. Berikut rangkumannya seperti dikutip detikINET dari Newsweek:

Pelatihan pilot Ukraina tidaklah singkat

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Meskipun beberapa negara telah menawarkan untuk melatih pilot Ukraina untuk mengoperasikan jet F-16, periode tersebut tidak akan singkat. “Pelatihan pilot berpengalaman di pesawat baru diukur dalam hitungan bulan, bukan minggu,” kata Andrew Curtis, mantan perwira Angkatan Udara Inggris.

Baru-baru ini, Colin Kahl, wakil menteri pertahanan Pentagon, memperkirakan bahwa waktu tersingkat untuk pelatihan dan pengiriman F-16 ke Ukraina adalah sekitar 18 bulan. Artinya, Ukraina tidak bisa langsung mendapatkannya.

Yuriy Ihnat, juru bicara angkatan udara Ukraina, mengatakan proses mempersiapkan orang untuk memulai pelatihan masih berlangsung. “Tidak ada (terlatih) pilot di negara-negara tersebut (negara barat),” katanya. Jika Ukraina mencoba menggunakan F-16 sebelum angkatan udaranya siap, itu mungkin tidak efektif.

Pangkalan F-16 bisa menjadi target utama Rusia

Pakar militer mengatakan kedatangan F-16 harus disertai dengan perubahan besar pada infrastruktur udara era Soviet Ukraina, yang berarti tidak hanya pelatihan untuk pilot, tetapi juga logistik seperti rantai pasokan baru, prosedur pemeliharaan, dan infrastruktur. Lokasi tersebut juga kemungkinan akan menjadi sasaran misil Rusia nantinya.

F-16 membutuhkan landasan pacu yang mulus, tidak seperti lapangan terbang yang tersebar dan landasan pacu sementara yang digunakan oleh pesawat era Soviet yang diandalkan armada Ukraina saat ini.

Dibandingkan dengan jet yang dapat menangani landasan pacu yang tidak rata, F-16 akan lebih menderita dalam hal keausan dan potensi tabrakan jika dioperasikan dari medan yang kasar dibandingkan jet lainnya. Pangkalan F-16 juga bisa menjadi target utama serangan Rusia di masa depan, jadi Ukraina harus mencari cara untuk melindunginya.

Tantangan politik

Ukraina telah lama meminta jet tempur F-16 dari Amerika Serikat tetapi sebelumnya ditolak karena AS khawatir jet tersebut akan menyerang daratan Rusia dan meningkatkan eskalasi. Rusia sendiri baru-baru ini mem-bully negara-negara barat untuk tidak menggunakan F-16.

“Semakin banyak senjata yang dipasok, semakin berbahaya dunia. Dan semakin destruktif senjata ini, semakin besar kemungkinan skenario yang biasa disebut kiamat nuklir,” kata Dmitry Medvedev, yang kini menjadi wakil ketua Rusia. Dewan Keamanan.

Negara-negara Barat mengatakan mereka ingin membantu Ukraina mengalahkan Rusia tetapi juga mengatakan mereka tidak ingin memprovokasi konfrontasi langsung antara NATO yang didukung AS dan Rusia. Namun Medvedev mengatakan NATO tampaknya tidak menganggap serius kemungkinan konflik nuklir.

Tonton Video “Jokowi Bilang Semua Negara Susah Pupuk!”
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/fyk)